Tahukah kamu, kalau kemerahan pada wajah tidak selalu terjadi karena jerawat. Faktanya, ada beberapa kemungkinan lain yang menyebabkan kemerahan pada wajah, seperti eczema atau eksim, perioral dermatitis, malassezia (Pityrosporum) folliculitis, dan juga rosacea.
Di artikel kali ini, kami akan membahas seputar jenis, penyebab, dan cara mengatasi rosacea.
Apa itu Rosacea?
Selain jerawat, hiperpigmentasi, rosacea adalah permasalahan kulit yang umum terjadi. Meski sering terlihat mirip seperti jerawat karena membuat kemerahan pada wajah dan menimbulkan lesi yang sama (papules dan putules), rosacea memiliki penyebab atau permasalahan berbeda.
Sering dikira jerawat, rosacea adalah kondisi peradangan kulit yang ditandai dengan eritema (kemerahan), telangiektasia biasa dikenal spider vein (pembuluh darah), edema, benjolan inflamasi berupa papula dan pustula, atau bisa juga kombinasi dari gejala-gejala tersebut.
Berbeda dengan jerawat yang bisa muncul di punggung dan dada, rosacea hanya muncul di wajah yang menyebabkan kemerahan pada dahi, hidung, pipi, dan dagu. Berdasarkan The National Rosacea Society Expert Committee, rosacea memiliki empat sub tipe sesuai dengan pengelompokan gejala yang umum terjadi, yaitu:
Subtype 1 - Rosacea Eritematotelangiektasis
Rosacea sub tipe pertama ini memiliki gejala merah 'merona'. Kemerahan persisten dengan atau tanpa telangiektasis (pembuluh darah melebar yang terlihat) pada wajah. Selain itu, papula, pustula dan kulit terasa perih atau terbakar terkadang menghampiri tipe rosacea eritematotelangiektasis.
Subtype 2 - Rosacea Papulopustular
Rosacea papulopustular ini sering dikaitkan dengan pustula dan papula, benjolan kecil yang berisi nanah, merah dan bengkak. Rosacea subtipe 2 biasanya muncul di pipi, dagu, dan dahi sehingga sering diidentifikasi sebagai jerawat. Sama seperti tipe sebelumnya, kulit bisa terasa sakit, perih, dan memerah akibat rosacea papulopustular.
Subtype 3 - Rosacea Phymatous
Rosacea subtipe 3 dikenal dengan rosacea phymatous, biasanya ditandai dengan plak atau penebalan kulit. Selain itu, nodularitas dan pembesaran permukaan yang tidak teratur dapat terjadi pada hidung (rhinophyma), dagu, dahi, pipi, atau telinga. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat memburuk dan menyebabkan kerusakan parah pada wajah.
Subtype 4 - Rosacea Ocular
Tidak hanya di wajah, rosacea okular bisa terjadi di mata. Subtipe ini mempengaruhi mata; kelopak mata, konjungtiva, dan kornea. Gejala utamanya berair, mata merah, terasa terbakar, menyengat, dan gatal pada mata. Selain itu, penglihatan kabur, sensasi ada sesuatu di mata, kerak dan sisik kelopak mata, dan kadang-kadang infeksi mata, seperti bintitan juga bisa terjadi. Rosacea okular bisa timbul bersamaan dengan atau tanpa masalah kulit.
Penyebab Rosacea
Berdasarkan studi, banyak faktor yang dapat menyebabkan rosacea. Di antaranya adalah kelainan pada sistem imun bawaan, gangguan neuromuskular, genetik, lingkungan, vaskular dan inflamasi. Perlu diperhatikan juga faktor-faktor pendorong munculnya atau meradangnya rosacea seperti :
Paparan sinar mathari
Stress
Olahraga berat
Cuaca panas
Makanan pedas
Konsumsi alkohol
Obat/kandungan skincare tertentu
Treatment untuk Rosacea
Sering salah diartikan sebagai jerawat, kondisi rosacea perlu konsultasi lanjut dengan dokter kulit. Pasalnya, rosacea merupakan kondisi progresif yang membutuhkan sebuah treatment yang tepat untuk mengontrol gejala-gelaja yang muncul. Jika pergi menemui dokter, antibiotik topikal dan oral kemungkinan akan diresepkan. Terlebih, melakukan modalitas fisik seperti laser bersama dokter yang tepat dapat memaksimalkan hasil.
Comments